Hallo dunia! selamat datang di blog ku, semoga kalian bisa menambah ilmu dan informasi atas bubus olfaktorius. Tapi maaf ya jika ada kata kata yang salah. Selamat membaca.
Bulbus olfaktorius
Bulbus olfaktorius adalah struktur otak vertebrata yang memengaruhi penciuman hewan. Semakin baik perkembangannya, semakin tajam penciuman suatu hewan. Bulbus olfaktorius berfungsi untuk memperbesar penciuman, memperbesar sensitivitas deteksi bau, menyaring bau untuk mengdeteksi suatu bau. Binatang yang pertumbuhan bulbus olfaktoriusnya baik adalah contohnya burung.Saraf olfaktori
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Saraf: Saraf olfaktori | |
---|---|
Saraf Olfaktori | |
Pemandangan luar otak manusia dengan saraf-saraf kranialnya. | |
Latin | nervus olfactorius |
Gray's | subyek #196 |
MeSH | Olfactory+Nerve |
Saraf Kranial |
---|
CN I – Olfaktorius |
CN II – Optikus |
CN III – Okulomotor |
CN IV – Troklearis |
CN V – Trigeminus |
CN VI – Abdusen |
CN VII – Fasialis |
CN VIII – Vestibulokoklearis |
CN IX – Glosofaringeal |
CN X – Vagus |
CN XI – Aksesorius |
CN XII – Hipoglossus |
Ada beberapa jenis kelainan yang bisa timbul dalam proses pembauan seperti hyposmia, cacosmia, Parosmia,dan anosmia
- 1. Hyposmia adalah penurunan sebagian dari nilai rasa bau. Umunya tidak disebabkan kelainan neurologis, tapi berasal dari kelainan dalam hidung itu sendiri.
- 2. Parosmia adalah pengenalan yang salah dari bau
- 3. Cacosmia persepsi yang abnormal dari bau yang tidak menyenangkan (dengan atau tanpa substrat yang sebenarnya menjadi berbau).
- 4. Anosmia, ketidak mampuan total dari indera penciuman
- Terimah Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar